Sunday, May 23, 2010

Orang yang Sukses adalah.....

orang-orang yang sukses giat berpikir.
orang-orang yang gagal malas berpikir.
orang-orang yang sukses hidup mandiri.
orang-orang yang gagal bergantung pada orang lain.
orang-orang yang sukses menempatkan sumber daya manusia sebagai nilai tertinggi.

orang-orang yang gagal menganggap manusia hanya sebagai alat
orang-orang yang sukses tahu menempatkan dirinya.
orang-orang yang gagal salah menempatkan dirinya.
orang-orang yang sukses menanggapi setiap tantangan sebagai loncatan kemajuan.

orang-orang yang gagal menanggapinya sebagai rintangan.
orang-orang yang sukses berpikir jernih.
orang-orang yang gagal berpikir ragu-ragu.
orang-orang yang sukses melihat cahaya dalam kegelapan.
orang-orang yang gagal hanya melihat kegelapan.
orang-orang yang sukses dapat mengatasi hal yang tidak diharapkan.
orang-orang yang gagal tidak mampu menghadapi hal yang tidak diharapkan.

orang-orang yang sukses berkata: "SAYA BISA"
orang-orang yang gagal berkata: "Saya Tidak Bisa"
orang-orang yang sukses percaya dia dapat merubah dan memperbaiki sesuatu.
orang-orang yang gagal berpikir sebaliknya

sumber: Habil Ahmad's blog , Wong Kasepuhan Crebon.


Readmore »»

Cinta itu suci

Cinta adalah sesuatu yang teramat suci, hingga tiada satu katapun didunia ini yang mampu mewakilinya. Cinta adalah sesuatu yang indah melebihi alam semesta. Keindahannya mampu mengalahkan si kuat dan sebaliknya, menyesatkan si lurus. Cinta ibarat udara yang tiada satupun makhluk dapat hidup tanpanya. Keindahan purnama tak dapat disejajarkan dengan keindahan cinta.

Ribuan syair yang terucap dari mulut seorang pujanggapun tak cukup memaparkan keindahannya.


Tiap hela nafas, detak jantung, langkah kaki serta alam semesta takkan pernah ada kecuali terdapat pancaran cinta didalamnya. Cinta merupakan perasaan tertinggi seorang insan yang diberikan sebagai anugerah yang patut untuk dijaga dan disyukuri.

Dengan cinta, seorang manusia dapat menjadi raja meski hanya dalam hati, menjadi budak meski tanpa tuan serta menjelma sebagai malaikat meski tanpa sayap. Dengan cinta, benci dapat berubah menjadi rindu serta marah menjadi suka.

Karena cinta, saudara menjadi musuh dan kawan menjadi lawan. Segala cacat, cela dan segala alat peng-hina-an manusia dapat hilang dalam sekejap dengan cinta.

Cinta bukan mainan yang hanya digunakan untuk kesenangan semata, bukan pula dagangan yang dapat diobral kepada siapa saja demi memenuhi kebutuhan pribadi. Cinta terlalu suci untuk disandingkan dengan syahwat, materi, pangkat, kekuasaan dan lainnya.



Readmore »»

Tiga Potensi Manusia

Allah s.w.t telah memuliakan manusia dari makhluk-Nya. Manusia dimuliakan Allah s.w.t dengan dilengkapi dengan tiga potensi yang urgen berupa hati, akal dan jasad.

Dengan hati, manusia dapat membedakan mana yang haq dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang indah dan mana yang buruk Jika hati manusia bersih, maka ia akan selalu menerima yang haq, menerima yang benar dan menerima yang indah, dan begitu pula sebaliknya.

Dengan akal, manusia dapat mencari ilmu pengetahuan, dapat menemukan dan menciptakan segala sesuatu. Akal yang sehat akan selalu melahirkan ilmu yang bermanfaat, dan menciptakan segala sesuatu yang mempunyai kemashlahatan bagi manusia lainnya, dan begitu pula sebaliknya.

Dengan jasad, manusia dapat beramal sholeh. Manusia yang sholeh selalu berusaha apa yang dilakukannya bisa mendatangkan manfaat, baik bagi dirinya, keluarganya, masyarakatnya, agamanya, nusa dan bangsanya.

Tiga potensi yang dianugerahkan Allah s.w.t tersebut hendaknya kita aktualisasikan dalam kehidupan kita di dunia ini sebagai wujud syukur kita kepada Allah s.w.t. Bukankah Allah s.w.t telah menciptakan manusia di muka bumi ini untuk beribadah kepada-Nya ? Nah, amal sholeh merupakan cerminan dari ibadah kita kepada Allah s.w.t.

Ibadah harus didasari dengan keikhlasan dalam pelaksanaannya. Orang yang ikhlas dalam beribadah akan beruntung. Allah SWT berfirman :

Padahal mereka tidaklah diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan dalam (menjalankan) agama yang lurus…. (Q.S. Al-Bayyinah : 5)


Rasa ikhlas akan terasa berat bagi orang yang belum mendapatkan hidayah dari Allah s.w.t. Oleh karena itu kita selalu memohon kepada Allah s.w.t untuk selalu diberikan hidayah (petunjuk) kepada jalan yang lurus. Allah Hadi Ila Shirath al-Mustaqim.

Tunjukilah kami ke jalan yang lurus,( yaitu) jalan orang-orag yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Q.S. Al-Fatihah : 6-7)


Hidayah Allah s.w.t akan diberikan kepada hamba-Nya yang benar-benar pilihan. Hamba yang terpilih untuk mendapatkan hidayah Allah s.w.t adalah hamba yang beruntung. Siapakah orang-orang yang beruntung itu ? Allah s.w.t berfirman :

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (Q.S. Al-Asyr : 1-3).

Dari ayat tersebut jelaslah bahwa manusia yang beruntung itu adalah Pertama: Manusia yang beriman kepada Allah s.w.t. Nah, keimanan itu paling tidak harus diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan. Orang yang beriman dan tidak mau beramal, maka keimanannya belum sempurna. Orang yang beriman hanya diyakini dalam hati saja, maka keimanannya belum sempurna. Orang yang beriman hanya diucapkan saja, maka keimanannya belum sempurna. Kedua: Orang-orang yang beramal sholeh. Amal sholeh adalah amal kebaikan. Orang yang selalu beramal sholeh, maka hidupnya akan mulia. Oleh karena itu hiasilah hidup ini dengan amal sholeh. Ketiga: Nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Nasehat itu sangat diperlukan. Seseorang itu tidak bisa terlepas dari nasehat. Dengan nasehat, seseorang bisa terselamatkan dari kesesatan dan kedholiman. Dan dengan nasehat pula seseorang bisa meningkat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah s.w.t.

Pada dasarnya, semua orang menginginkan hidupnya beruntung. Untuk mendapatkan keberuntungan itu tentu melalui perjuangan yang tidak mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan. Orang yang beruntung harus mau berkorban. Pengorbanan itu memerlukan latihan.

Pengurbanan itu banyak macam dan ragamnya; pengorbanan dalam bentuk waktu, pengorbanan dalam bentuk tenaga, pengorbanan dalam bentuk harta dan bahkan pengorbanan dalam bentuk jiwapun diperlukan untuk menegakkan kalimatullah al-haq.

Kita sadari, bahwa manusia hidup di dunia ini hanyalah sementara. Maka janganlah kita terpedaya dengan kehidupan dunia yang penuh dengan macam ragamnya. Maka janganlah kita salah dalam memilih macam ragam kehidupan dunia. Kita harus menentukan, mana yang baik, mana yang haq itulah yang harus kita dekati dan kita ambil. Dan mana yang jelek, mana yang batil itulah yang harus kita jauhi dan kita tinggalkan.

Kita jadikan kehidupan di dunia yang sementara ini untuk mencapai kehidupan akherat yang kekal abadi. Seorang yang beriman, tentunya akan berfikir panjang, karena ia tahu bahwa nanti ia akan berjumpa dengan kehidupan akherat. Ia selalu berhati-hati dalam berbuat, berucap dan bertingkah laku di dunia ini. Karena semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah s.w.t dalam kehidupan akherat nanti.

Orang yang beriman, akan berbeda dengan orang yang tidak beriman. Perbedaannya yang nampak jelas adalah orang yang beriman itu memiliki orientasi yang jauh yaitu akherat, sedangkan orang yang tidak beriman orientasinya hanyalah dunia saja dan mengesampingkan kehidupan akherat. Ia lebih banyak mengejar materi saja, dan melupakan rohaninya. Padahal, kebahagiaan itu meliputi kebahagiaan dunia dan akherat, kebahagiaan jasmani dan rohani. Orang yang hanya mementingkan kebahagiaan dunia saja, maka kebahagiaannya tidak seimbang. Orang yang hanya mementingkan materi saja, maka kehidupannya tidak seimbang. Seharusnya kebahagiaan dunia akherat dan kebahagiaan jasmani rohani harus ada dalam diri seseorang yang mencari kebahagiaan yang hakiki.

Allah s.w.t menciptakan kehidupan dunia ini adalah sebagai ujian bagi manusia untuk menentukan siapa yang paling baik amalnya dan siapa yang bisa menjaga ketiga potensi yang diamanatkan Allah s.w.t berupa hati, akal dan jasad. Bagi orang-orang yang bisa menjaga amanat yang Allah s.w.t berikan, maka ia akan menjadi mulia di sisi Allah s.w.t, dan begitu pula sebaliknya. Wallahu A’lam.

Ditulis Oleh: Khoirurrijal

Readmore »»

11 CERITA UNTUK MENGHAFALKAN NAMA-NAMA SURAT AL-QUR`AN SECARA BERURUTAN

 Cara menghapal nama-nama surat al-quranCerita ke-1 (Surat 1 - 10) :

Dalam acara PEMBUKAAN, saya menyembelih SAPI BETINA milik KELUARGA ‘IMRAN. Sementara itu, PARA WANITA sedang menyediakan HIDANGAN untuk BINATANG TERNAK yang kandangnya berada di TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, lalu dibagikan sebagai HARTA RAMPASAN PERANG bagi orang yang TAUBAT seperti taubat Nabi YUNUS.

Nama Surat:
001. Pembukaan = AL-FÂTIHAH
002. Sapi Betina = AL-BAQARAH
003. Keluarga Imran = ÂLU ‘IMRÂN
004. Para Wanita = AL-NISÂ`
005. Hidangan = AL-MÂ`IDAH
006. Binatang Ternak = AL-AN’ÂM
007. Tempat-tempat yang Tinggi = AL-A’RÂF
008. Harta Rampasan Perang = AL-ANFÂL
009. Taubat = AL-TAUBAH
010. Yunus = YÛNUS

***


Cerita ke-2 (surat 11 - 20) :

HUD dan YUSUF berlindung dari PETIR, sedangkan IBRAHIM naik ke PEGUNUNGAN HIJR tempat dimana para LEBAH memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA tempat MARYAM dan THOHA bersembunyi.

Nama Surat:
011. Hud = HÛD
012. Yusuf = YÛSUF
013. Petir = AL-RA’D
014. Ibrahim = IBRÂHÎM
015. Pegunugan Hijr = AL-HIJR
016. Lebah = AL-NAHL
017. Perjalanan Malam = AL-ISRÂ`
018. Gua = AL-KAHFI
019. Maryam = MARYAM
020. Thoha = THÂHÂ

***

Cerita ke-3 (Surat 21 - 30) :

PARA NABI melaksanakan HAJI diikuti ORANG-ORANG BERIMAN yang berpakaian ihram putih laksana CAHAYA sebagai PEMBEDA ANTARA YANG HAQ DAN BATHIL seperti cerita PARA PENYAIR tentang SEMUT dalam kitab KISAH-KISAH dan juga tentang LABA-LABA di zaman BANGSA ROMAWI.

Nama Surat:
021. Para Nabi = AL-ANBIYÂ`
022. Haji = AL-HAJJ
023. Orang-orang Beriman = AL-MU`MINÛN
024. Cahaya = AL-NÛR
025. Pembeda antara yang Haq dan Bathil = AL-FURQÂN
026. Para Penya'ir = AL-SYU’ARÂ`
027. Semut = AL-NAML
028. Kisah-kisah = AL-QASHASH
029. Laba-laba = AL-‘ANKABÛT
030. Bangsa Romawi = AL-RÛM

***

Cerita ke-4 (Surat 31 - 40) :

LUKMAN rajin SUJUD, tetapi sebaliknya GOLONGAN YANG BERSEKUTU dan KAUM SABA tidak beriman kepada Sang PENCIPTA. Surat YASIN banyak dibaca oleh orang YANG BERSHAF-SHAF membentuk huruf SHOD, yakni ROMBONGAN-ROMBONGAN, dari kalangan ORANG YANG BERIMAN / seraya berdo'a kepada YANG MAHAPENGAMPUN.

Nama Surat:
031. Lukman = LUQMÂN
032. Sujud = AL-SAJDAH
033. Golongan yang Bersekutu = AL-AHZÂB
034. Kaum Saba` = SABA`
035. Pencipta = FÂTHIR
036. Yasin = YÂSÎN
037. Yang Bershaf-shaf = AL-SHÂFFÂT
038. Shod = SHÂD
039. Rombongan-rombongan = AL-ZUMAR
040. Orang yang Beriman / Yang Mahapengampun = AL-MU`MIN / GHÂFIR

***

Cerita ke-5 (Surat 41 - 50) :

YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu adalah tentang hukum PERHIASAN, bukan tentang KABUT yang membuat orang YANG BERLUTUT terdampar di BUKIT-BUKIT PASIR. Hal ini menjadikan MUHAMMAD memperoleh KEMENANGAN, kemudian ia masuk ke dalam KAMAR-KAMAR yang bertuliskan huruf QOF.

Nama Surat :
041. Yang Dijelaskan = FUSHILAT
042. Musyawarah = AL-SYÛRÂ
043. Perhiasan = AL-ZUKHRUF
044. Kabut = AL-DUKHÂN
045. Yang Berlutut = AL-JÂTSIYAH
046. Bukit-bukit Pasir = AL-AHQÂF
047. Muhammad = MUHAMMAD
048. Kemenangan = AL-FATH
049. Kamar-kamar = AL-HUJURÂT
050. Qof = QÂF

***



Cerita ke-6 (Surat 51 - 60) :

ANGIN YANG MENERBANGKAN bertiup ke arah BUKIT saat BINTANG dan BULAN bersinar sebagai pertanda YANG MAHAPEMURAH akan mendatangkan HARI KIAMAT yang melumerkan BESI pada saat WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN, sehingga membuatnya menjadi PEREMPUAN YANG DIUJI.

Nama Surat:
051. Angin yang Menerbangkan = AL-DZÂRIYÂT
052. Bukit = AL-THÛR
053. Bintang = AL-NAJM
054. Bulan = AL-QAMAR
055. Yang Mahapemurah = AL-RAHMÂN
056. Hari Kiamat = AL-WÂQI’AH
057. Besi = AL-HADÎD
058. Wanita yang Mengajukan Gugatan = AL-MUJÂDILAH
059. Pengusirah = AL-HASYR
060. Perempuan yang Diuji = AL-MUMTAHANAH

***
Cerita ke-7 (Surat 61 - 70) :

BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG-ORANG MUNAFIK, saat HARI DITAMPAKAN KESALAHAN-KESALAHAN orang yang suka TALAK dalam pernikahan. Dan Allah MENGHARAMKAN pelimpahan KERAJAAN secara tertulis dengan PENA pada HARI KIAMAT, yang tidak ada lagi TEMPAT-TEMPAT NAIK bagi amal sholih.

Nama Surat:
061. Barisan = AL-SHAFF
062. Hari Jum'at = AL-JUMU’AH
063. Orang-orang Munafik = AL-MUNÂFIQÛN
064. Hari Ditampakkan Kesalahan-kesalahan = AL-TAGHÂBUN
065. Talak = AL-THALÂQ
066. Mengharamkan = AL-TAHRÎM
067. Kerajaan = AL-MULK
068. Pena = AL-QALAM
069. Hari Kiamat = AL-HÂQQAH
070. Tempat-tempat Naik = AL-MA’ÂRIJ

***

Cerita ke-8 (Surat 71 - 80) :

NUH diganggu JIN saat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas dan tidak menyadari datangnya KIAMAT. Saat itu MANUSIA didatangi oleh MALAIKAT YANG DIUTUS menyampaikan BERITA BESAR tentang kematian yang dibawa oleh MALAIKAT - MALAIKAT YANG MENCABUT nyawa seraya IA BERMUKA MASAM.

Nama Surat:
071. Nuh = NÛH
072. JIN = AL-JINN
073. Orang yang Berselimut = AL-MUZAMMIL
074. Orang yang Berkemul = AL-MUDATSTSIR
075. Kiamat = AL-QIYÂMAH
076. Manusia = AL-INSÂN
077. Malaikat yang Diutus = AL-MURSALÂT
078. Berita Besar = AL-NABA`
079. Malaikat-malaikat yang mencabut = AL-NÂZI’ÂT
080. Ia Bermuka Masam = ‘ABASA

***

Cerita ke-9 (Surat 81 - 90) :

Gempa MENGGULUNG bumi hingga TERBELAH dan ORANG-ORANG YANG CURANG pun ikut TERBELAH hancur lebur ke dalam GUGUSAN BINTANG. Diantaranya adalah bintang YANG DATANG DI MALAM HARI atas kuasa YANG PALING TINGGI. Dan pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.

081. Menggulung = AL-TAKWÎR
082. Terbelah = AL-INFITHÂR
083. Orang-orang yang Curang = AL-MUTHAFFIFÎN
084. Terbelah = AL-INSYIQÂQ
085. Gugusan Bintang = AL-BURÛJ
086. Yang Datang di Malam Hari = AL-THÂRIQ
087. Yang Paling Tinggi = AL-A’LÂ
088. Hari Pembalasan = AL-GHÂSYIYAH
089. Fajar = AL-FAJR
090. Negeri = AL-BALAD

***

Cerita ke-10 (Surat 91 - 99) :

MATAHARI terbenam saat MALAM tiba hingga datang WAKTU DHUHA. Lalu Allah MELAPANGKAN rizki serta menumbuhkan BUAH TIN untuk manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tanpa KEMULIAAN sedikit pun, sebagai BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN dunia akibat KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG.

091. Matahari = AL-SYAMS
092. Malam = AL-LAIL
093. Waktu Dhuha = AL-DHUHÂ
094. Melapangkan = AL-INSYIRÂH
095. Buah Tin = AL-TÎN
096. Segumpal Darah = AL-‘ALAQ
097. Kemuliaan - AL QADAR
098. Bukti = AL-BAYYINAH
099. Kegoncangan = AL-ZALZALAH
100. Kuda Perang yang Berlari Kencang = AL-‘ÂDIYÂT

***

Cerita ke-11 (Surat 100-114) :

Pada HARI KIAMAT, tidak ada lagi waktu untuk BERMEGAH-MEGAHAN. Pada MASA itu si PENGUMPAT diinjak-injak oleh GAJAH milik SUKU QURAISY tanpa menyisakan BARANG-BARANG YANG BERGUNA sedikit pun, apalagi NIKMAT YANG BANYAK. Seluruh ORANG-ORANG KAFIR tidak mendapat PERTOLONGAN Allah dari GEJOLAK API yang membakar, karena mereka tidak TULUS dalam MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH di WAKTU SUBUH kala MANUSIA yang bertaqwa melaksanakan ibadah.

Nama Surat:
101. Hari Kiamat = AL-QÂRI’AH
102. Bermegah-megahan = AL-TAKÂTSUR
103. Masa = AL-‘ASHR
104. Pengumpat = AL-HUMAZAH
105. Gajah = AL-FÎL
106. Suku Quraisy = AL-QURAISY
107. Barang-barang yang Berguna = AL-MÂ’ÛN
108. Nikmat yang Banyak = AL-KAUTSAR
109. Orang-orang Kafir = AL-KÂFIRÛN
110. Pertolongan = AL-NASHR
111. Gejolak Api - AL-LAHAB
112. Tulus / Memurnikan Keesaan Allah = AL-IKHLÂSH
113. Waktu Shubuh = AL-FALAQ
114. Manusia = AL-NÂS

Oleh : Raden Mh. Zidni Ilman NZ, S.Fils

Readmore »»

Solahuddin Al Ayyubi Pahlawan Perang Salib

Siapapun akan takjub melihat indah dan megahnya benteng sholahuddin, benteng yang terletak di puncak tertinggi kota Kairo ( jabal muqottom ). Dari benteng ini, kota Kairo terlihat jelas. Dan karena alasan tersebut, pada tahun 1183 M seorang pahlawan perang salib, Sholahuddin al-Ayyuby.

Beliau membangun benteng itu sebagai tempat pertahanaan terakhir dan pengawasan bagi kota Kairo, Fustat dan sekitarnya.


Di utara benteng terdapat masjid Muhammad Ali Pasha yang dibangun dengan arsitektur Turki Utsmaniy disertai kubahnya yang indah menjulang 52 meter ke angkasa dan dua puncak menara dengan ketinggian lebih dari 84 meter . Mesjid ini terbuat dari marmer murni dengan dihiasi lampu-lampu kristal yang sangat besar dan banyak, sehingga menampilkan kesan eksotik dan mewah. Terdapat juga di dalamnya masjid Qolawun, sumur Yusuf dan dua buah musium; Museum Permata (Qashrul Jawharah) terdiri dari perhiasan raja - raja Mesir seperti singgasana Raja Farouk dan Museum Polisi (Mathaf as-Syuthah).

Pada tahun 1095 telah terjadi Perang salib; perang untuk merebut kota Jerussalem dari tangan orang Islam. Selain itu, juga merupakan permohonan kaisar Bizaintum terhadap kekaisaran Romawi untuk mempertahankan negrinya dari serangan Islam Saljuk. Dimotivasi oleh Paus Urbanus II yang mengumumkan ampunan dosa bagi setiap orang yang bersedia dengan suka rela mengikuti perang suci itu. Maka keluarlah ribuan umat Kristian dalam rangka meramaikan perang. Mereka yang ingin mengikuti perang ini diperintahkan agar meletakkan tanda salib di badannya; sehingga perang ini disebut Perang Salib.

Pada akhirnya kaum Salib dapat mengepung Baitul Maqdis yang dipimpin oleh anak-anak Raja Godfrey dari Lorraine Perancis, Bohemund dari Normandy dan Raymond dari Toulouse. Akan tetapi, penduduk kota suci itu tidak mau menyerah kalah begitu saja. Mereka berjuang mempertahankan kota Suci itu selama satu bulan. Pada 15 Juli 1099, Baitul Maqdis jatuh ke tangan pasukan salib dan tercapailah cita-cita mereka. Jerussalem tidak punya tempat lagi bagi orang-orang yang kalah. Beberapa orang mencoba mengelak dari kematian dengan cara mengendap-ngendap ke benteng, sedangkan yang lain berkerumun di berbagai menara untuk mencari perlindungan, terutama di masjid-masjid. Namun, mereka tetap tidak dapat menyembunyikan diri dari pengejaran orang-orang Kristian itu. Umat Islam dipaksa terjun dari puncak-puncak menara dan atap-atap rumah, mereka dibakar hidup -hidup, dari tempat persembunyian bawah tanah diseret ke hadapan umum dan digantung secara masal.

Jatuhnya kota suci Baitul Maqdis ke tangan kaum Salib sangat mengejutkan para pemimpin Islam. Mereka tidak menyangka kota suci yang telah dikuasainya selama lebih 500 tahun itu dapat dengan mudah direbut. Para penguasa negara Islam bersedia bergabung untuk merampas balik kota suci tersebut. Di antara pemimpin yang paling gigih berusaha menghalau tentera Salib ialah Imamuddin Zanki dan dilanjutkan oleh anaknya Nuruddin Zanki dengan dibantu panglima Asasuddin Syirkuh.

Setelah hampir empat puluh tahun tentara Salib menduduki Baitul Maqdis, Shalahuddin Al-Ayyubi lahir ke dunia. Keluarga Shalahuddin taat beragama dan berjiwa pahlawan. Ayahnya, Najmuddin Ayyub adalah seorang terkemuka dan beliau pulalah yang mentarbiyah Shalahuddin sejak kecil. Sholahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub dilahirkan di Irak pada tahun 532 Hijrah /1138 M dan wafat pada tahun 589 H/1193 M di Damsyik. Sholahuddin terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140 km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris, pada tahun 1137M. Masa kecilnya -selama sepuluh tahun- dihabiskan untuk belajar di Damaskus, di lingkungan dinasti Zangid yang memerintah Syria waktu itu, yaitu Nuruddin Zanki.

Selain belajar keislaman, Sholahuddin mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asadudin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Bersama dengan pamannya, Sholahuddin menguasai Mesir dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimiyyah.
Pada tahun 549 H/1154 M, panglima Asasuddin Syirkuh memimpin tenteranya merebut dan menguasai Damsyik. Shalahuddin yang waktu itu baru berusia 16 tahun turut serta sebagai pejuang. Pada tahun 558 H/1163 M, panglima Asasuddin membawa Shalahuddin Al-Ayyubi yang berusia 25 tahun untuk menundukkan Daulah Fatimiyyah yang beraliran Syiah di Mesir. Dan pasukannya waktu itu terdiri dari Mamluk

(hamba atau pelayan kerajaan. Dari sinilah usaha dia berhasil mendirikan kerajaan Mamluki.

Khalifah Daulat Fatimiyah terakhir, Adhid Lidinillah dipaksa oleh Asasuddin Syirkuh untuk menandatangani perjanjian. Akan tetapi, wazir besar Shawar merasa cemburu melihat Syirkuh semakin populer di kalangan istana dan rakyat. Diam-diam Shawar pergi ke Baitul Maqdis dan meminta bantuan dari pasukan Salib untuk menghalau Syirkuh dari kekuasaannya di Mesir. Pasukan Salib yang dipimpin oleh King Almeric menyambut baik permintaan itu. Maka terjadilah pertempuran pasukan Asasuddin dengan King Almeric yang berakhir dengan kekalahan Asasuddin. Perjanjian damai pun dibuat antara tentara Salib dan panglima Asasuddin dan Shalahuddin. Keduanya diperbolehkan kembali ke Damsyik.

Kerjasama seorang wazir besar Shawar dengan orang -orang Salib itu telah menimbulkan kemarahan Nuruddin Zanki dan para pemimpin Islam lainnya termasuk Baghdad. Mereka pun mempersiapkan tentera besar yang dipimpin oleh panglima Syirkuh dan Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menghukum si pengkhianat Shawar. Perang pun terjadi dengan mengalahkan pasukan King Almeric dan mengusit mereka dari Mesir.

Panglima Shirkuh dan Shalahuddin kembali ke ibu kota Kairo disambut dengan perlawanan dari pasukan Shawar. Akan tetapi, pasukan ini tidak bertahan lama, Shawar pun melarikan diri dan bersembunyi. Khalifah Al-Adhid Lidinillah terpaksa menerima dan menyambut kedatangan panglima Syirkuh untuk kedua kalinya.
Suatu hari, panglima Shalahuddin Al-Ayyubi berziarah ke kuburan seorang wali Allah di Mesir dan ternyata wazir besar Shawar bersembunyi di situ. Shalahuddin segera menangkap Shawar, membawanya ke istana dan dihukum mati.

Khalifah Al-Adhid melantik panglima Asasuddin Syirkuh menjadi Wazir Besar menggantikan Shawar. Beliau tidak lama memegang jabatan, dikarenakan wafat pada tahun 565 H/1169 M. Kemudian Khalifah Al-Adhid melantik panglima Shalahuddin Al-Ayyubi menjadi Wazir Besar menggantikan Syirkuh, atas persetujuan pembesar Kurdi dan Turki. Walaupun berada di bawah Khalifah Daulat Fatimiyyaah, Shalahuddin tetap melantik Nuruddin Zanki sebagai pemimpinnya. Nuruddin Zanki berulang kali mendesak Shahalahuddin agar menangkap Khalifah Al-Adhid dan merebut kekuasaannya. Kemudian diserahkan kembali pada Daulah Abbasiah di Baghdad. Baru pada tahun 567 H/1171 M, Shalahuddin mengumumkan runtuhnya Daulah Fatimiyyah dengan menyerahkan kuasa sepenuhnya kepada Daulah Abbasiah. Ketika peralihan kekuasaan itu dibuat, Khalifah Al-Adhid sakit keras sehingga dia tidak mengetahui peristiwa besar yang sedang menimpa negerinya. Sehari setelah pengumuman itu, Khalifah Al-Adhid wafat dan dikebumikan sebagaimana Khalifah.

Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Daulat Fatimiyyah yang dikuasai oleh kaum Syi’ah selama 270 tahun. Kondisi ini telah lama ditunggu-tunggu oleh golongan Ahlus sunnah di seluruh negara Islam, terlebih lagi Mesir.Mereka sangat berterima kasih kepada Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi yang dengan bijaksana melakukan hal itu secara aman dan damai.Bertepatan dengan peristiwa ini, Panglima Besar Shalahuddin Al-Ayyubi meresmikan masjid Al-Azhar yang selama ini dikenal sebagai pusat pengajian Syiah, menjadi pusat pengajian Ahlus sunnah Wal Jamaah.

Tatkala Damsyik mendapat serangan kaum Salib, Shalahudin menggerakkan pasukannya ke Syiria untuk mempertahankan kota tersebut. Kemudian Shalahuddin menyatukan Syiria dengan Mesir sekaligus membuat Dinasti Al-Ayyubiyah dengan beliau sebagai Amir pertama.

Tidak lama kemudian, Sultan Shalahuddin dapat menggabungkan Negeri-Negeri An-Nubah, Sudan, Yaman dan Hijaz kedalam kekuasaannya yang besar. Negara di Afirka yang telah diduduki oleh terntara Salib dari Normandy juga telah dapat direbut dalam waktu singkat. Dengan ini, kekuasaan Shalahuddin menjadi besar dan kekuatan tentaranya juga sudah mencukupi untuk mengusir tentera Kristian yang menduduki Baitul Maqdis selama berpuluh tahun.

Sifatnya yang lemah lembut, zuhud, wara dan sederhana membuat rakyat sangat mencintainya. Demikian juga para ulama yang senantiasa mendoakan agar cita-cita sucinya untuk merampas kembali Tanah Suci berhasil dengan baik.

Setelah merasa kuat, Sultan Shalahuddin menumpukan perhatiannya untuk meghancurkan tentara Salib yang menduduki Baitul Maqdis dan merebut kota Suci itu kembali. Cara pertama yang digunakan adalah mengajak mereka berdamai. Kaum Salib menyangka bahawa Shalahuddin telah menyerah kalah. Mereka menerima perdamaian tersebut dengan sombong. Shalahuddin hampir tertawan. Akhirnya, beliau kembali ke markas dan menyusun kekuatan yang lebih besar.

Suatu kejadian yang mengejutkan Shalahuddin setelah perjanjian damai disepakati, yaitu tindakan sudah mengira bahwa orang-orang Kristian itu akan mengkhianati perjanjiannya. Untuk ini, beliau telah mempersiapkan pasukannya.

Ternyata perkiraan Shalahuddin tidak salah, baru saja perjanjian itu disepakati, kaum Salib telah membuat pelanggaran. Sultan Shalahuddin segera bergerak melancarkan serangan, tapi kali ini beliau mendapat kegagalan dan seorang panglima Salib, Count Rainald de Chatillon, bergerak bersama pasukannya untuk menyerang kota Makkah dan Madinah. Akan tetapi pasukan ini mendapat perlawanan mujahid Islam di Laut Merah, sehingga pasukan Count Rainald berusaha mundur dan kembali ke Jerussalem. Dalam perjalanan pulang, mereka berjumpa dengan kafilah yang mengiringi saudari shalahuddin. Tanpa berfikir panjang, Count dan pasukannya menyerang kafilah tersebut dan menawan mereka termasuk saudari Shalahuddin. Dengan angkuh Count berkata: “Apakah Muhammad, Nabi mereka itu mampu datang untuk menyelamatkan mereka?”.

Seorang anggota kafilah yang dapat meloloskan diri melaporkan hal tersebut kepada Shalahuddin.. Sultan sangat marah terhadap gencatan senjata itu, iapun mengirim utusan ke Jerussalem agar semua tawanan dibebaskan. Akan tetapi, mereka tidak memberikan jawaban. Akhirnya, Sultan keluar membawa pasukan untuk menghukum kaum Salib yang sering mengkhianati janji itu. Terjadilah pertempuran sangat besar di gunung Hittin, perang inipun dikenal dengan Perang Hittin.

Dalam pertempuran ini Shalahuddin menang besar. Pasukan musuh yang berjumlah 45,000 orang hancur binasa dan hanya tersisa beberapa ribu saja yang -sebagian besar- menjadi tawanan, termasuk Count Rainald de Chatillon. Mereka dibawa ke Damaskus. Count Rainald yang telah menawan saudari perempuan Sultan dan menghina Nabi Muhammad itu digiring ke hadapan Sultan, lantas berkata: “Nah, bagaimana jadinya, telah terbukti bagi engkau sekarang! Apakah saya tidak cukup menjadi pengganti Nabi Besar Muhammad untuk melakukan pembalasan terhadap berbagai penghinaanmu itu?”.

Shalahuddin mengajak Count masuk Islam, tapi dia tidak mu. Maka dia pun dihukum mati karean telah menghina Nabi Muhammad. Setelah melalui banyak peperangan dan menaklukkan berbagai benteng dan kota, sampailah Sultan Shalahuddin pada tujuan utamanya yaitu merebut kembali Baitul Maqdis. Kini beliau mengepung Jerussalem selama empat puluh hari, membuat penduduk di kota itu tidak dapat berbuat apa-apa dan mengalami kekurangan bahan pokok dan makanan. Waktu itu Jerussalem dipenuhi dengan orang-orang pelarian perang Hittin. Tentera pertahanannya sendiri tidak kurang dari 60,000 orang.

Pada mulanya Sultan menyerukan agar kota Suci itu diserahkan secara damai. Beliau tidak inginseperti yang dilakukan oleh Godfrey dan orang-orangnya pada tahun 1099 yang melakukan membalas dendam. Akan tetapi, pihak Kristian menolak tawaran baik tersebut, bahkan mereka mengangkat Komandan Perang untuk mempertahankan kota itu. Karena mereka menolak seruan, Sultan Shalahuddin bersumpah akan membunuh semua orang Kristian di kota itu demi membalas dendam atas peristiwa 90 tahun yang lalu. Mulailah pasukan kaum Muslimin melancarkan serangan ke kota dengan anak panah dan manjanik.

Kaum Salib membalas serangan dari dalam benteng. Setelah empat belas hari melakukan serangan, kekuatan kaum Salib melemah sehingga beberapa pemimpin Kristian menemui Sultan Shalahuddin dan menyatakan keinginannya untuk menyerahkan kota Suci secara aman serta melindungi nyawa mereka. Akan tetapi, Sultan menolak dengan berkata: “Aku tidak akan menaklukkan kota ini kecuali dengan kekerasan sebagaimana kamu dahulu menaklukinya dengan kekerasan. Aku tidak akan membiarkan seorang Kristian pun melainkan terbunuh sebagaimana engkau membunuh semua kaum Muslimin di kota ini dulu". Pemimpin Jerussalem datang menghadap Sultan dengan merendahkan diri dan minta dikasihani. Membujuk sekaligus merayu dengan segala cara, akan tetapi Sultan tidak merespon mereka.

Akhirnya ketua Kristian berkata: “Jika engkau tidak mau berdamai, kami akan membunuh semua tahanan (terdiri dari kaum Muslimin sebanyak 4000 orang) yang ada pada kami. Kami juga akan membunuh anak cucu kami dan perempuan-perempuan kami. Setelah itu kami akan binasakan rumah-rumah dan bangunan-bangunan yang indah, semua harta dan perhiasan yang ada pada kami akan kami bakar. Kami juga akan memusnahkan Kubah Shahra’, kami akan hancurkan semua yang ada sehingga tidak ada satupun yang bisa dimanfaatkan lagi. Setelah itu, kami akan keluar untuk berperang mati-matian. Jika hal itu terjadi, kebaikan apalagi yang engkau bisa harapkan?”.

Setelah mendengar kata-kata itu, Sultan Shalahuddin menjadi lembut dan bersedia untuk memberikan keamanan bagi mereka. Maka berlangsunglah penyerahan kota secara aman dengan syarat setiap penduduk harus membayar uang tebusan. Laki-laki membayar sepuluh dinar, perempuan lima dinar dan anak-anak dua dinar. Barangsiapa yang tidak mampu membayar tebusan akan menjadi tawanan kaum Muslimin dan menjadi hamba sahaya. Semua rumah, senjata dan alat-alat peperangan lainnya menjadi milik kaum Muslimin. Mereka diperbolehkan pergi ke tempat manapun. Mereka diberi tempo selama empat puluh hari untuk memenuhi syarat tersebut. Bagi yang tidak sanggup memenuhinya sampai batas waktu yang ditentukan, maka ia akan menjadi tawanan. Ternyata, ada 16,000 orang Kristian yang tidak sanggup membayar uang tebusan dan kesemuanya ditahan sebagai hamba sahaya.

Pada hari Jumaat 27 Rajab 583 Hijrah, Sultan Shalahuddin bersama kaum Muslimin memasuki Baitul Maqdis dengan melantunkan “Allahu Akbar” dan bersyukur kehadirat Allah SWT. Air mata kegembiraan menetes di pipi kaum Muslimin. Para ulama berdatangan dan mengucapkan selamat terhadap Sultan Shalahuddin atas keberhasilan yang dicapai.

Jatuhnya Jerussalem ke tangan kaum Muslimin membuat Eropa marah. Mereka melancarkan sumbangan yang disebut “Saladin tithe”, yaitu derma wajib untuk melawan Shalahuddin yang hasilnya digunakan untuk membiayai perang Salib. Dengan angkatan perang yang besar, beberapa raja Eropa berangkat untuk merebut kembali kota Suci itu. Maka terjadilah perang Salib ketiga yang sangat sengit. Namun, Shalahuddin masih dapat mempertahankan Jerussalem. Setahun setelah perang Salib ke-tiga, Sultan Shalahuddin pulang kerahmatullah.

Sultan Shalahuddin adalah seorang pahlawan yang menghabiskan waktunya dengan bekerja keras siang dan malam untuk Islam. Hidup nya sangat sederhana. History of the World menyebutkan sifat-sifat Shalahuddin sebagai berikut: “Keberanian dan keberhasilan Sultan Shalahuddin itu terjelma seluruhnya pada perkembangan keperibadian yang luar biasa. Sudah menjadi kebiasaan bagi Sultan Shalahuddin membacakan Kitab Suci Al-Quran kepada pasukannya menjelang pertempuran berlangsung. Minumannya tidak lain hanya air putih, memakai pakaian yang terbuat dari bulu yang kasar, dan mengizinkan dirinya dipanggil ke pengadilan. Beliau juga mengajarkan anak-anaknya sendiri tentang agama Islam…….”. Seluruh kaum Muslimin yang menyaksikan kepergiannya menitiskan air mata. Kekuasaannya yang terbentang luas dari Asia hingga Afrika itu hanya meninggalkan warisan, 1 dinar dan 36 dirham. Tidak meninggalkan emas, tanah bahkan kebun.

Readmore »»

Thursday, May 20, 2010

Sejarah LDII

SEJARAH SINGKAT LDII

LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia menjadi besar, ternyata mempunyai sejarah yang lumayan panjang. Berikut ini sejarah berdirinya LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia :

  1. Cikal bakal organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI)
  2. Pada musyawarah besar [MUBES] YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam [LEMKARI].
  3. Pada musyawarah besar [MUBES] LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jenderal Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri [Mendagri] waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia

Readmore »»

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

Readmore »»